Pages

Tips membuat video perjalanan & Liburan


Salah satu momen terindah dalam hidup ini ketika kita mengabadikan perjalanan, ada banyak cara untuk mengabadikan momen liburan atau perjalanan. sebagian besar orang mengabadikan dengan kamera dan video, dan hasil dari perjalanan tersebut diunggah ke media sosial. ada juga yang sangat senang dengan traveling, sehingga dia selalu rutin melakukan perjalanan dan menuangkannya kedalam bentuk tulisan dan foto. profesi ini banyak kita kenal sebagai travel writer atau travel blogger.


Video Wonderful Natuna, great collaboration Video by Giri Prasetyo, Barry Kusuma, Budi Supriyanto & Mike Sjukrie.


Membuat Video bagi sebagian besar orang adalah susah dan njelimet, gausah jauh jauh bagi sayapun membuat video awalnya juga sangat susah. karena ya video adalah gambar bergerak, berbeda dari foto yang gambar diam. namun membuat video perjalanan itu tidaklah susah, karena video ini berisi tentang perjalanan kita. isinya bebas mau keseruan perjalanan kita, atau mengexplore destinasi yang kita kunjungi, atau bermain timelapse atau stok video footage.

ternyata membuat video perjalanan itu mudah, ada beberapa tips dan trik untuk membuat video.

1. Buatlah konsep video.

Video Kepulauan Banyak di Aceh Singkil, Video by Barry Kusuma.

Sama dengan membuat fotografi travel yang baik, membuat video perjalanan pun kita sudah harus memikirkan bagaimana sih konsepnya. pengertian konsep disini, mau seperti apa video yang kita buat. karena ada banyak macam dan ragam video perjalanan, seperti dokumentasi perjalanan, keseruan bareng teman teman, liputan destinasi yang seperti di televisi - televisi program jalan jalan yang biasa kita tonton, atau video timelapse atau stok video footage tentang keindahan destinasi wisata yang kita kunjungi. kalau punya teman yang jago ngedit, kesemua unsur yang saya sebutkan diatas kalau digabung bakal seru dan akan lengkap bercerita.


2. Kamera Video yang digunakan.
Festival Danau Sentani Papua, Video by Barry Kusuma.

Saya banyak menerima masukan dari teman teman yang belajar video, kalau video kendala utama adalah di alat. sama seperti foto juga, membuat foto yang baik itu bisa menggunakan apa saja. bisa menggunakan smartphone, dslr, mirrorless atau large format. semua disesuaikan kebutuhan. karena video ini temanya adalah traveling, umumnya penyebaran video hanya untuk kebutuhan sosial media. paling besar kegunaan televisi, jadi pakai kamera poketpun atau dslr yang entry level sudah sangat cukup. apalagi sekarang action camera seperti gopro sudah sangat banyak, dan kebutuhan memakai gopro sudah sangat cukup untuk membuat video perjalanan yang berkualitas.


3. Membawa Tripod atau Gorillapod.
Video Desa Tradisional Tololela di Bajawa Flores, Video by Barry Kusuma.


Nah ini yang PR banget sebagai videografer, kemana mana harus membawa tripod. apakah tripod penting, jawabnya ya penting. karena video yang goyang itu tidak sedap dipandang mata, dan membuat susah pada saat kita mengedit video nanti. jujur saya sih jarang membawa tripod, karena bawaan saya saat traveling aja sekarang sudah cukup berat. lalu apa yang saya bawa, adalah gorillapod yang ringan dan kecil. kelemahannya gorilla pod ini adalah tidak stabil kalau dipakai untuk membuat timelapse, dan harus cari tatakan untuk menaruh alat ini.

4. Memory Card yang banyak, dan jangan takut mengambil banyak video.

Video Keindahan Dieng, Video by Barry Kusuma & Mowsky.

Kesalahan para videografer pemula, bahkan saya yang pada awal awal belajar video. adalah sayang dengan memory, karena semakin sering kita shoot gambar akan memenuhi hardisk, apalagi file video kan besar besar. pada saat sampai dirumah dan butuh mengedit video ternyata banyak stok footage video yang kurang, dan akhirnya video perjalanan kita menjadi kurang gregetnya. jangan takut untuk mengambil banyak scene video, karena semakin banyak pilihan untuk mengedit banyak.

5. Batere cadangan minimal 2.
Video alam & Budaya Cirebon, Video by Barry Kusuma, Randy & Mowsky.

Batere adalah kesalahan yang sebenarnya kecil tapi fatal juga, banyak videografer yang merasa cukup hanya mempunyai 1 batere kamera. karena ya itu untuk membeli batere cadangannya lumayan mahal, batere sangat penting. karena berbeda dengan foto, pembuatan video membutuhkan banyak batere dan energi konsumsi kamera yang cukup boros. punya batere cadangan minimal 1 itu sangat wajib, atau 2 batere cadangan lah biar aman.

6. Gunakan Software yang tepat.
Video Pagoda Lumbini, Pagoda termegah dan terbesar di Indonesia. Video by Barry Kusuma

ada banyak software dan aplikasi untuk mengedit video, susah dikatakan mana yang terbaik karena software untuk membuat dan mengedit video itu kembali ke masing masing orang. ada yang suka menggunakan aplikasi adobe premiere, atau imovie dari apple. atau software yang lainnya, software itu diciptakan untuk memudahkan para pengguna, jadi manfaatkan dan coba mana yang cocok. kalau saya lebih banyak menggunakan software Final Cut Pro, atau Adobe Premiere di windows. sekarang ini banyak kok aplikasi dan software2 yang sudah bagus.


7. Gunakan Teknologi.
Pesona Danau Sentani Papua, Video by Barry Kusuma.

Buatlah angle yang menarik, agar tercipta sudut pandang yang juga sangat berbeda dari lainnya. saat ini teknologi kamera video dan asesorisnya begitu memudahkan videografer untuk berkarya, seperti Reel atau Gimbal untuk menstabilkan video agar tidak goyang. saat ini juga banyak videografer memakai drone untuk kebutuhan pengambilan gambarnya yang bird eye dan berbeda. dahulu untuk mengambil aerial videografi kita harus menyewa helicopter yang harganya sangat mahal, tetapi sekarang dengan adanya teknologi drone. videografer bisa mengexplore angle dan sudut pandang yang tidak terbatas. gunakanlah secara maksimal kecanggihan teknologi, walaupun teknologi sudah canggih tetapi tetap. feel videografer sangat berpengaruh di pengambilan gambar, sama seperti fotografi. pernah dengar istilah "Man Behind the Gun" itu benar adanya.


Artikel, Text dan Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
www.alambudaya.com

Traveling bersama kami Perjalanan Penuh Ria

No comments:

Post a Comment